Badai Pasir Raksasa Selimuti Ibu Kota Niger, Ubah Langit Jadi Merah

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 06 Mei 2020 12:26 WIB
Foto: Ruptly.
Share :

Diwartakan RT, meskipun tidak ada laporan kerusakan atau cedera yang muncul dari Niamey setelah badai pasir tersebut, kejadian itu diperkirakan memicu lonjakan beberapa penyakit, seperti meningitis bakteri, di wilayah Sahel, yang membentang di Afrika Utara dari Eritrea ke Senegal.

Menurut penelitian yang diterbitkan pada 2016, angin kencang dapat membawa partikel, termasuk bakteri penyebab infeksi, jauh ke dalam saluran pernapasan, menunjukkan badai pasir dapat berperan dalam berjangkitnya beberapa penyakit.

Badai pasir cukup umum terjadi di Gurun Sahara, di mana semburan angin hangat sering mengirim awan besar debu dan puing-puing, terutama di daerah gersang di Afrika Barat selama musim kemarau. Fenomena yang dikenal sebagai "Harmattan" itu biasanya berlangsung dari Januari hingga April .

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya