BENGKULU - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Hamka Sabri menjalani isolasi mandiri selama 14 hari setelah ikut rapid test atau uji diagnostik cepat virus corona, pasca-kontak dengan eks Kapolda Bengkulu Irjen Supratman yang positif Covid-19.
Meski hasil rapid test negatif, namun langkah isolasi tetap dilakukan untuk pembatasan aktivitas sementara dalam upaya mitigasi Covid-19 sesuai protokol kesehatan.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu, Jaduliwan mengatakan, kinerja birokrasi dan koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 daerah tetap berjalan normal.
''Gubernur dan Sekda dalam kondisi sehat, meski melakukan pekerjaan dari kediaman beliau, sampai saat ini tidak ada kendala yang berarti dalam menjalankan birokrasi dan koordinasi gugus tugas,'' kata Jaduliwan dalam keterangan yang diterima Okezone, Selasa (12/5/2020).
Gubernur Rohidin Mersyah dirapid test (Istimewa)
Jaduliwan menambahkan, kondisi kesehatan gubernur dan sekda dalam keadaan baik dibuktikan dengan kinerja penugasan dalam birokrasi yang tetap dijalankan. Komunikasi pun, kata Jaduliwan, tak ada kendala lantaran keduanya menggunakan dan tetap membuka jalur komunikasi telekomunikasi.
''Komunikasi lancar, bahkan pagi tadi Gubernur memberikan kabar soal fasilitasi mess pemda Kantor Badan Penghubung di Jakarta, untuk bisa dimanfaatkan masyarakat Bengkulu yang terdampak kebijakan PSBB,'' ujar Jaduliwan.
Baca juga: Sempat Sertijab di Mabes Polri, Mantan Kapolda Bengkulu Ternyata Positif Corona
''Informasi perpanjangan belajar di rumah. Begitu juga dengan sekda yang memantau dan menginstruksikan sejumlah tugas pemerintahan, semua normal,'' sambung Jaduliwan.
Rapid test juga telah dilakukan bagi sejumlah pegawai dan staf berdasarkan kontak tracing dari pasien posotif Covid-19 beberapa hari lalu.
''Untuk menjawab kekhawatiran pegawai serta staf, seperti tim media center, pelayan tamu serta protokol dilakukan rapid test. Hasilnya alhamdulillah negatif. Mereka tidak kontak erat, tapi karena intensitas pertemuan maka biar tidak khawatir dan sebagi langkah mitigasi, maka dirapid test,'' tutur Jaduliwan.
(Salman Mardira)