Saat itu, ada seorang petugas melarang pedagang untuk berjualan, menyebabkan pedagang kaki lima ini mengajak rekan-rekan yang lain menantang petugas kemudian membongkar besi pembatas.
“Bukan tidak boleh berjualan, tapi di bawah kanopi itu tidak ada yang parkir, bisa berpadat-padatan untuk parkir dan berdempet-demhpetan, sehingga tidak ada jarak physical distancing, makanya kita kasih pagar besi, supaya mereka kita arahkan jalur cek poin yang disiapkan untuk pedagang dan pelanggan, jadi masuk pasar kanopi semua harus lewat cek poin, semua dicek suhu, cuci tangan, pakai masker baru boleh lewat itu sistem yang kita bangun supaya PSBB kita bermanfaat, bukan di atas kertas doang,” ujarnya, Sabtu (23/5/2020)
Sementara itu, seorang pedagang kuliner malam di Pasar Kanopi mengakui miskomonikasi antara petugas dan pedagang.
“Atas nama pedang kuliner malam atas terjadinya miskomonikasi, minta maaf karena telah menarik pembatas jalan, bukannya kami melawan petugas, tapi miskomonikasi kami dengan petugas,” katanya yang tidak menjelaskan namanya.
(Qur'anul Hidayat)