Seorang penjahat kecil dihukum karena pembunuhan pada Juli 1989 tetapi dibebaskan dengan naik banding. Hal itu membuat banyak orang melontarkan teori konspirasi, termasuk yang melibatkan pasukan bayangan mulai dari dinas keamanan Afrika Selatan hingga oknum kepolisian Swedia yang beraliran ekstrem kanan, bahkan ada yang menyebut kelompok separatis Kurdi dan CIA di balik pembunuhan itu.
Putra Palme, Marten, mengatakan kepada Radio Swedia bahwa dia yakin jaksa penuntut telah melakukan keputusan yang tepat.
“Saya pikir Engström bersalah. Mengingat situasi saat ini, saya pikir masuk akal untuk menutup investigasi,” katanya sebagaimana dilansir Guardian.
Pembunuhan Palme, yang oleh Perdana Menteri Swedia, Stefan Löfven disebut sebagai "luka terbuka" telah meninggalkan dampak yang dalam di Swedia, negara yang masih bangga akan kedamaian dan keamanannya. Insiden itu membuat banyak orang mengatakan Swedia "kehilangan kepolosannya" pada hari itu.
(Rahman Asmardika)