STOCKHOLM - Terdakwa kasus pembakaran Alquran, Salwan Momika, tewas ditembak di Kota Sodertalje, dekat Stockholm, pada Rabu (29/1/2025) waktu setempat. Pria Irak itu tewas ditembak beberapa jam sebelum putusan pengadilan terkait kasus pembakaran Alquran dalam demonstrasi anti-Islam tahun lalu.
Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson menilai ada keterlibatan asing dalam penembakan Momika.
"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa dinas keamanan terlibat secara mendalam karena jelas ada risiko bahwa ada hubungan dengan kekuatan asing," kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dalam sebuah konferensi pers.
Wakil Perdana Menteri Ebba Busch mengutuk pembunuhan tersebut.
"Ini adalah ancaman bagi demokrasi bebas kita. Ini harus dihadapi dengan kekuatan penuh masyarakat kita," tulisnya di akun media sosial X.
Pengadilan Distrik Stockholm seharusnya dijadwalkan menjatuhkan putusan terhadap Momika pada Kamis kemarin. Selain itu, Pengadilan dijadwalkan menjatuhkan putusan terhadap terdakwa lainnya, Salwan Najem, dalam kasus agitasi terhadap kelompok etnis dan nasional tertentu.
Dengan tewasnya Salwan Momika, pengadilan menyatakan putusan ditunda hingga 3 Februari mendatang.
Menurut lembar dakwaan yang dikeluarkan pada Agustus, pasangan tersebut telah menodai Alquran, termasuk membakarnya. Keduanya juga membuat pernyataan yang merendahkan tentang Muslim, pada satu kesempatan di luar sebuah masjid di Stockholm.