JAKARTA - Berpijak pada filosofi Ki Hajar Dewantara, ada tiga kunci utama yang perlu diterapkan bagi seorang guru, yaitu teladan, motivasi, dan berdaya atau merdeka, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Guru Penggerak. Melalui program ini, Kemendikbud berkomitmen memajukan ekosistem pendidikan di Indonesia yang lebih baik dengan melahirkan agen-agen perubahan yang berpusat kepada murid.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril mengatakan, Program Guru Penggerak dituntut untuk fokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik.
“Guru penggerak ini dengan tulus mendekati sang anak, tidak untuk meminta sesuatu hak, namun untuk berhamba pada sang anak,” ujar Iwan pada Bincang Sore melalui video virtual di Jakarta, Senin (13/07/2020).
Menurut Iwan, analogi berhamba ini berarti guru sebagai pendidik dan penggiat dalam ekosistem pendidikan sangat totalitas dan fokus dalam memberikan pelayanan kepada anak. “Inilah sebenarnya yang kita inginkan dari seluruh guru di Indonesia, seperti pesan Ki Hajar Dewantara yaitu berpusat kepada murid,” tutur Iwan.
Ia menyampaikan, guru penggerak dituntut untuk dapat menjadi teladan, serta bisa memotivasi sehingga menguatkan kemampuan untuk memberdayakan murid. Untuk itu, guru penggerak hadir sebagai agen perubahan ekosistem pendidikan dan memiliki tujuan mencari bibit-bibit pemimpin ekosistem pendidikan di masa depan.