"Ini adalah pernyataan keyakinan tertinggi pada siapa diri kami dan apa yang mampu kami capai," kata Mottley dalam pidato tersebut.
Istana Buckingham mengatakan bahwa pergantian kepala negara adalah urusan pemerintah dan rakyat Barbados. Sumber dari Istana Buckingham yang dilansir BBC mengatakan bahwa gagasan tersebut tidak muncul tiba-tiba dan telah berkali-kali dibahas secara terbuka.
BACA JUGA: Rihanna Jadi Duta Besar, Pariwisata Barbados Akan Kian Dikenal Dunia
Barbados adalah salah satu negara termakmur dan berpenduduk terbesar di Karibia. Negara dengan populasi 287 ribu jiwa itu mendapatkan kemerdekaan dari Inggris pada 1966, namun masih menjadikan Ratu Elizabeth sebagai kepala negaranya.
Barbados bukanlah bekas koloni Inggris pertama di Karibia yang menjadi republik. Guyana telah terlebih dahulu mengambil langkah itu pada 1970, kurang dari empat tahun setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris, sementara Trinidad dan Tobago mengikutinya pada 1976 dan Dominika pada 1978.
(Rahman Asmardika)