PARIS - Tidak ada negara yang terhindar dari epidemi Covid-19. Pandemi ini juga yang menyebabkan angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) semakin melonjak drastis.
Sebut saja lonnjakan kasus pemerkosaan di Nigeria dan Afrika Selatan hingga peningkatan jumlah wanita yang hilang di Peru, angka pembunuhan wanita yang lebih tinggi di Brasil, Meksiko, hingga di Eropa. Pandemi telah memperburuk momok kekerasan seksual.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), “lockdown”, telah menyebabkan peningkatan laporan kekerasan dalam rumah tangga sebesar 25 persen di Argentina, 30 persen di Siprus dan Prancis, serta 33 persen di Singapura.
Pada dasarnya di semua negara, langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus corona telah mengakibatkan perempuan dan anak-anak harus tetap tinggal di rumah. Padahal rumah ini belum “tentu aman” bagi mereka.
(Baca juga: Tak Menyerah Meski Derita Leukimia, Bocah Ini Berjalan 124 Km Kumpulkan Amal)
“Rumah itu adalah tempat paling berbahaya bagi wanita,” kata asosiasi Maroko pada April lalu ketika mereka mendesak pihak berwenang untuk tanggap darurat, dikutip AFP.