TURKI – Kualitas vaksin Covid-19 buatan Sinovac Ltd asal China dipastikan bermutu baik. Hal itu diungkapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setelah meninjau langsung pabrikan pembuatan vaksin di Negeri Tirai Bambu tersebut selama sebulan.
Saat ini, vaksin Sinovac yang dibeli pemerintah telah dibawa ke Kantor Pusat Bio Farma di Kota Bandung.
(Baca juga: Duh, Asyik Ngerumpi Kemaluan Pria Ini Nyaris Putus Digigit Anjing)
Sementara itu, pemerintah Turki memastikan Vaksin Covid-19 menunjukkan kemanjuran 91,25 persen dalam uji klinis Fase III di Turki.
Informasi itu disampaikan oleh kementerian kesehatan Turki. Bahkan, mereka menyatakan data itu bisa meningkat, dengan evaluasi dari Komite Ilmiah.
"Kami yakin akan efek vaksin tersebut. Kami sekarang yakin bahwa vaksin tersebut efektif dan aman untuk orang-orang Turki," ujar Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dilansir Global Times, Jumat (25/12/2020).
Namun, hasil ini adalah data sementara. Turki sendiri ditargetkan akan menerima pengiriman pertama vaksin CoronaVac pada hari Senin. Otoritas China telah menyelesaikan proses persetujuan untuk dosis vaksin yang akan dikirim ke Turki.
Awal bulan ini, Koca mengatakan negaranya telah menandatangani kontrak untuk membeli 50 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac. Keputusan Turki untuk membeli vaksin Covid-19 China mencerminkan kepercayaannya pada China, dan China siap memberikan bantuan yang diperlukan kepada Turki, Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
Gelombang pertama dari 20 juta dosis vaksin Sinovac dijadwalkan akan diterima pada bulan Desember dan Januari. Gelombang kedua 10 juta dosis akan tiba pada bulan Februari. Sebanyak 50 juta dosis dijadwalkan tiba di Turki pada akhir Februari.
Koordinator studi uji coba Profesor Murat Akova dari departemen Penyakit Menular di Universitas Hacettepe, menambahkan, untuk analisis kemanjuran (yaitu apakah vaksin efektif untuk mencegah Covid-19), pihaknya harus mengidentifikasi 40 relawan yang mengembangkan Covid-19 (dari semua peserta yang telah menggunakan dosis).
"Kemudian, dewan keamanan independen akan melihat datanya dan melihat apakah pasien ini memiliki vaksin atau plasebo, untuk menghitung tingkat produksi vaksin, "ujarnya.
Departemen lokal meminta calon vaksin menjadi paling tidak 60 persen efisien sebagai protokol yang ditetapkan.
Tim peneliti uji coba dan Komite Etiknya dapat membuat analisis sementara ketika mereka menemukan 20 paten Covid-19 di antara para sukarelawan.
Selain vaksin Sinovac, Turki juga berencana untuk menerima 4,5 juta dosis vaksin Pfizert / BioNTech pada akhir Maret, di antaranya 1-1,5 juta akan datang pada Januari. Turki akan menandatangani kontrak pembelian hingga 30 juta dosis.
(Fahmi Firdaus )