Jurnalis yang Melaporkan Puncak Wabah Virus Covid-19 di Wuhan Dipenjara 4 Tahun

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 28 Desember 2020 14:06 WIB
Foto: CNN
Share :

(Baca juga: Miris, Wanita Ini Jadwalkan Pesan Bunuh Diri di-Posting Sehari Setelah Kematiannya)

Sebelumnya, pada Februari lalu, Chen Qiushi, yang memiliki video streaming langsung dari Wuhan selama penguncian kota dan memposting laporan di media sosial, dilaporkan menghilang. Lalu pada September, dia dilaporkan berada di bawah pengawasan negara. Dua jurnalis independen lainnya - Li Zehua dan Fang Bin - juga ditahan menyusul liputan mereka tentang wabah Wuhan.

“Dengan kedok memerangi virus korona baru, pihak berwenang di China telah meningkatkan penindasan secara online dengan memblokir pelaporan independen, berbagi informasi, dan komentar kritis atas tanggapan pemerintah,” terang Pembela Hak Asasi Manusia China, sebuah kelompok yang berbasis di Hong Kong.

Menurut Reporters Without Borders (RSF), China adalah penjara jurnalis terbesar di dunia dan sangat ketat mengontrol pers di dalam negeri sambil memblokir sebagian besar media asing melalui Great Firewall, alat sensor dan pengawasan online yang luas.

Pada Maret lalu, China juga dilaporkan mengusir jurnalis dari New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal. Ini menjadi “pengusiran” yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pers asing.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya