Vaksin Sinopharm dianggap kurang efektif dibandingkan yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna, yang memiliki tingkat kemanjuran sekitar 95%. Sedangkan Rusia mengatakan vaksin Sputnik V-nya 91% efektif.
Tingkat kemanjuran vaksin Sinopharm 79% lebih rendah dari 86% yang diumumkan oleh Uni Emirat Arab untuk vaksin yang sama pada 9 Desember. UEA mendasarkan hasilnya pada analisis sementara uji klinis tahap akhir yang dilakukan di sana dari Juli.
Kendati demikian, vaksin Sinopharm memiliki tingkat kemanjuran yang lebih tinggi daripada yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca di Inggris, yang rata-rata mencapai 70%.
China berencana menginokulasi 50 juta orang dengan vaksin Covid-19 menjelang perayaan Tahun Baru Imlek pada Februari tahun depan.
China siap mengirimkan ratusan juta dosis ke negara-negara yang telah melakukan uji coba tahap terakhir untuk kandidat vaksin terkemuka. Para pemimpin China juga telah menjanjikan semakin banyak daftar akses prioritas negara berkembang.
(Susi Susanti)