Santri Paiton Korban Tabrak Lari Dimakamkan Secara Islam di China

, Jurnalis
Kamis 07 Januari 2021 14:29 WIB
Ilustrasi seorang santri asal Probolinggo menjadi korban tabrak lari di Cina/Foto: Antara
Share :

SHAANXI - Alumni santri salah satu pondok pesantren di Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang meninggal dunia akibat tabrak lari di Kota Xianyang, Provinsi Shaanxi, China, dimakamkan secara Islam di kompleks pekuburan masjid setempat, Kamis (7/1/2021).

"Pemakaman ini lebih cepat karena kedua orang tua korban sudah menyetujui dimakamkan dan menerima tawaran imam masjid di Xianyang," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya seperti dilansir Antara.

M Rendra Sampurna Wijayadi (21), alumni PP Mambaul Ulum, Paiton, yang sedang menempuh pendidikan S1 Jurusan Teknik Elektronik di Shaanxi Polytechnic Institute, Xianyang, meninggal dunia pada Selasa, 5 Januari 2021 sore di rumah sakit setempat. Almarhum luka parah setelah ditabrak mobil pada 30 Desember 2020 dini hari.

Hatim, orang tua korban, yang tinggal di Desa Sukodadi, Kecamatan Paiton, sempat meminta jenazah anaknya dibawa pulang.

Namun mengingat situasi pandemi dan proses pengiriman jenazah ke Indonesia yang memakan waktu paling cepat tiga pekan, akhirnya Hatim bersedia menerima tawaran dari pihak masjid di Xianyang. Pihak masjid memberikan lahannya untuk pemakaman jenazah Rendra.

"Rendra dimakamkan di kompleks pemakaman masjid. Di sana ada makam tokoh Islam dan warga muslim setempat," kata Yaya.

Baca juga: Guru Ngaji Jadi Korban Tabrak Lari di Ciputat Tangsel

Pihak masjid, menurut dia, mengajukan penawaran tersebut karena korban juga dikenal aktif beribadah di masjid itu bersama beberapa pelajar dari Indonesia lainnya.

Pihak rumah sakit dan pemerintah di Xianyang juga mengaku kesulitan mengurus jenazah warga negara asing. Alasannya, peristiwa tersebut baru pertama kali terjadi dalam 40 tahun terakhir.

"Empat puluh tahun yang lalu pemerintah sana pernah mendapati mahasiswa asing yang meninggal saat mendaki gunung. Dan, baru kali ini ada kasus orang asing meninggal sehingga para staf rumah sakit dan pemerintah tidak punya pengalaman mengirimkan jenazah ke luar negeri. Pada saat itulah, muncul tawaran dari pihak masjid yang langsung kami sampaikan kepada orang tua Rendra," ujar Atdikbud.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya