Hanik memperkirakan munculnya awan panas itu berasal dari gundukan yang beberapa waktu lalu terpantau di puncak Gunung Merapi.
Ia belum memperoleh laporan adanya hujan abu akibat guguran itu. Karena volume awan panas belum dalam skala besar, ia menilai potensi munculnya hujan abu masih kecil.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.
"Potensinya belum sampai lebih dari lima kilometer," ujarnya.
Hanik mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Merapi meningkatkan kewaspadaan mengingat awan panas guguran pertama sudah muncul sejak status Siaga ditetapkan.
"Nanti perkembangannya kita terus pantau, masyarakat tetap ikuti informasi dan arahan dari pemerintah daerah," imbuh Hanik.
(Qur'anul Hidayat)