CDC dan Pfizer Selidiki Kematian Dokter Kandungan Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 14 Januari 2021 09:14 WIB
Foto: Facebook
Share :

Dia mengatakan sang suami tidak mengalami reaksi langsung terhadap suntikan tersebut. Namun tiga hari kemudian dia mandi dan melihat petechiae - bintik merah yang menunjukkan pendarahan di bawah kulit - di kaki dan tangannya.

Dia pun dilarikan ke Mount Sinai Medical Center di Miami Beach, rumah sakit tempat dia bekerja dan mendapatkan vaksin inovatif. Saat itu, petugas medis menemukan dia menderita kekurangan platelet akut.

“Semua hasil darah kembali normal kecuali trombosit yang kembali nol” ujar Heidi.

“Awalnya mereka mengira itu pasti kesalahan. Jadi mereka melakukan tes lagi dan kali ini melakukan penghitungan manual yang seharusnya lebih akurat. Kali ini hanya menunjukkan satu trombosit,” paparnya.

“Dia merasa 100 persen, dia normal, energik, bahagia. Tapi mereka bilang kamu tidak bisa pulang, ini sangat berbahaya, kamu bisa menderita pendarahan otak dan mati,” bebernya.

Namun dia meninggal karena stroke hemoragik - ketika darah dari arteri mengalir ke otak - sebelum dia bisa menjalani operasi.

“Mereka memberinya obat. Mereka memberinya infus trombosit dalam jumlah yang luar biasa, saya diberi tahu semua trombosit di Miami Dade County,” urainya.

“Tapi tidak peduli apa yang mereka lakukan, tidak ada yang membantu. Tes darah kembali dengan nol trombosit setiap kali,” ujarnya.

“Suami saya berbicara dengan para dokter yang mengatakan kemungkinan besar karena vaksinlah penyebabnya,” tambahnya.

Melalui postingan di Facebook yang dibagikan minggu lalu, Heidi mengatakan suaminya adalah pro-vaksin. Dia mendesak orang-orang untuk menyadari jika efek samping bisa terjadi dan itu bisa menghancurkan kehidupan yang indah dna keluarga yang sempurna, serta telah mempengaruhi begitu banyak orang di komunitas.

“Jangan biarkan kematiannya sia-sia tolong selamatkan lebih banyak nyawa dengan membuat informasi ini menjadi berita,” tulisnya.

Jika kondisi fatal Michael dinyatakan benar terkait vaksin inovatif Pfizer-BioNtech, ini akan menjadi kasus kematian pertama yang diketahui terkait dengan vaksin tersebut.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya