"Kami bersama komite sekolah memutuskan untuk menunda pembelajaran tatap muka, karena adanya guru yang terpapar Covid-19," kata Tri.
Hal tersebut sudah dia sampaikan dengan melayangkan surat ke Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Puskesmas dan Penanggung Jawab Penanggulangan Covid-19 Tarakan.
Sementara itu, jejak pendapat untuk pembelajaran tatap muka hasilnya 44,4 persen setuju dilakukan secara pembelajaran tatap muka sedangkan sisanya sebesar 55,6 persen setuju dilakukan belajar dengan daring.
Menurutnya, dari kesiapan sarana pendukung kegiatan belajar tatap muka maupun standar operasional prosedur (SOP), pihaknya sudah siap. Kesiapan sarana seperti ruang kelas, wastafel, hand sanitizer, sabun, pengukur suhu badan. Demikian juga kesiapan SOP baik di lingkungan maupun di luar sekolah.
Baca Juga: Langgar Prokes, 6 Kafe di Kawasan Galaxy Bekasi Disegel