JEPARA - Kusta menjadi salah satu penyakit dengan stigma buruk dalam masyarakat dan dinilai mengerikan. Akibatnya, sebagian penyintas kusta merasa minder dan kerap dikucilkan keluarga.
Padahal, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae ini dapat disembuhkan secara total. Pasien harus menjalani terapi multiobat (Multi Drug Therapy/MDT) yang diawasi langsung dokter selama 6-24 bulan.
Buruknya stigma, membuat penyintas kusta memilih tinggal di satu kampung. Mereka yang dinyatakan sembuh memilih menetap di Kampung Sumber Telu, Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Jepara, Jawa Tengah.
Dari kisah warga yang memilih tinggal di kampung tersebut, sebagian mengaku dikucilkan keluarga dan masyarakat asal mereka. Ada pula yang minder karena pandangan buruk akan penyakit kusta.
Baca juga: Penyakit Kusta Bukan Kutukan, Bisa Disembuhkan!
Kampung Sumber Telu menjadi tempat pemukiman rehabilitasi penderita kusta. Dari 266 penduduk kampung, 92 di antaranya merupakan warga yang telah sembuh dari kusta.
Suasana kampung rehabilitasi penderita kusta cukup nyaman. Mereka menjalankan aktivitas sehari-hari seperti masyarakat pada umumnya.
Nur Juwairah, mampu menguliahkan anaknya hingga menjadi perawat meski kaki dan tanganya tidak sempurna. Wanita 55 tahun ini berhasil menekuni ternak ayam petelur di belakang rumahnya.
Ia memilih menetap di kampung rehabilitasi karena sempat dikucilkan dari keluarga dan tetanggal asal kelahirannya.
"Selama tinggal Sumber Telu, tidak pernah dijenguk keluarga. Jadi saya lebih memilih tingga di sini," kata Juwairah, Senin (25/1/2021).