Benteng Vredeburg, dari Upaya Melindungi Kraton Yogyakarta hingga Saksi Pelecehan Pangeran Diponegoro

Agregasi KR Jogja, Jurnalis
Minggu 14 Februari 2021 11:43 WIB
Benteng Vredeberg.(Foto:KR Yogkayarta)
Share :

“Setiap sudut benteng ditempatkan meriam. Di mana jangkauan tembak tepat di lingkungan Keraton. Saya kira pembangunan bukan semata-mata kepentingan Jogja tapi kepentingan VOC yang saya kira sudah bisa dibaca sejak awal walaupun sekarang jadi bangunan monumentan,” jelas Agus.

Dalam perkembangannya, pada masa Gubernur Jenderal Deandles (1808-1811), benteng tidak boleh digunakan sebagai tempat tinggal sehingga dilakukan pembangunan rumah untuk minister di depan Benteng Rustenburg yang sekarang Gedung Agung Yogyakarta. Bertujuan untuk menginap apabila Gubernur Jenderal berkunjung ke Yogyakarta dengan pasukan pengamanan ditempatkan disekitar Benteng.

“Benteng Rustenburg berubah nama menjadi Vredeburg artinya benteng perdamaian, yang merubah Daendles,” imbuhnya.

Setelah berakhirnya masa kolonial Belanda, Benteng Vredeburg diambil alih oleh tentara Nasional Indonesia pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Sebelumnya pada masa agresi militer belanda II pada 19 Desember 1948, Benteng dijadikan markas militer Republik Indonesia. Benteng juga digunakan sebagai tempat penahanan bagi tawanan orang Belanda maupun Indo Belanda yang ditangkap.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya