Bandingkan Muslim dengan Kecoak, Status "Tahanan Hati Nurani" Alexei Navalny Dicabut

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 24 Februari 2021 12:31 WIB
Pemimpin Oposisi Rusia, Alexei Navalny. (Foto: Reuters)
Share :

MOSKOW – Organisasi hak asasi manusia (HAM) Amnesty International telah mencabut penunjukan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny sebagai "tahanan hati nurani" karena pernyataan xenofobia dan ujaran kebenciannya di masa lalu, yang tak pernah dia tarik.

Tahanan hati nurani adalah penyebutan yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang dipenjara karena ras, orientasi seksual, agama, atau pandangan politik mereka. Navalny baru-baru ini dipenjara atas tuduhan penggelapan dan pelanggaran penangguhan hukuman.

Navalny membantah tuduhan tersebut, menyebut penahanannya bermotif politik.

BACA JUGA: Tokoh Oposisi Rusia Alexei Navalny Divonis Lebih dari 2,5 Tahun Penjara

Amnesty menyatakan bahwa kelompok itu "tidak lagi dapat menganggap" Navalny sebagai tahanan hati nurani karena dia "menganjurkan kekerasan dan diskriminasi" dan tidak pernah mencabut pernyataan apa pun yang dia buat di masa lalu.

Meski begitu, mereka tetap percaya bahwa pemenjaraan terbaru Navalny terkait dengan aktivisme anti-pemerintahnya dan menuntut "pembebasan segera" pemimpin oposisi itu, demikian menurut pernyataan yang diterbitkan oleh jurnalis Grayzone, Aaron Mate.

Keputusan tersebut dikonfirmasi oleh manajer media Amnesty di Rusia dan Eurasia, Aleksandr Artemyev.

“Ya, kami tidak akan lagi menggunakan frasa 'tawanan hati nurani' ketika merujuk padanya, karena departemen hukum dan politik kami mempelajari pernyataan Navalny dari pertengahan 2000-an dan menyimpulkan bahwa pernyataan tersebut memenuhi syarat sebagai ujaran kebencian,” kata Artemyev kepada Mediazona.

BACA JUGA: Kritikus Rusia Alexei Navalny: Putin Punya Istana dengan Klub Tari Telanjang, Kasino, Teater Senilai Rp19 Triliun

Namun, dia menambahkan bahwa organisasi tersebut akan melanjutkan seruannya untuk pembebasan segera karena menganggap penangkapan Navalny politis.

Fakta yang disebutkan Amnesty International mengacu pada kehidupan politik awal Navalny. Pada tahun 2000-an, jauh sebelum ia menjadi terkenal di dunia internasional, aktivis dan blogger itu terkait erat dengan kelompok sayap kanan Rusia dan menjadi wajah yang dikenal di 'March Rusia', sebuah gerakan ultranasionalis yang menyimpan pandangan xenofobia terhadap imigran serta orang-orang yang tinggal di wilayah Kaukasus selatan Rusia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya