Teka-teki Harta Karun VOC yang Masih Jadi Misteri

Doddy Handoko , Jurnalis
Jum'at 26 Februari 2021 06:42 WIB
Foto: Istimewa/Gadogado-blackorchid.blogspot
Share :

Terowongan bawah tanah juga ada di bawah menara Syahbandar yang kini lebih dikenal dengan sebutan menara miring , diduga terhubung dengan Benteng Frederik Hendrik di taman Wilhelmina Park Oud Fort dan benteng bawah tanahnya kini menjadi mesjid Istiqlal Jakarta.

"Selain itu juga ada terowongan dibawah gedung Stadius bahkan bungker di Stasiun Kereta Api Tanjung Priok,"tuturnya.

Setelah bunker di bawah Stasiun Tanjungpriuk, bunker di depan Museum Sejarah Jakarta (MSJ), kini bunker lain terkuak sedikit.

Bunker di bawah Jalan Kalibesar Timur (di masa lampau kawasan ini disebut Pasar Pisang) ini dalam kondisi seperti ruang-ruang perkantoran atau ruang penyimpanan barang berharga.

Pintu-pintu besi menjadi sekat ruang bawah tanah. Ada beberapa ruangan yang terbilang luas di bunker ini.

"Namun tentu penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah bunker ini punya koneksi ke bunker lain di kawasan itu, apakah bunker ini hanya sebagai penyimpan barang berharga, atau juga sebagai ruang perlindungan manusia,"ucapnya.

Di masa antara 1937-1942, Perang Dunia (PD) II, Pemerintah Belanda mengharuskan seluruh bangunan pemerintah membangun bunker. Selain sebagai penyimpan barang berharga, juga sebagai perlindungan saat PD II itu. Namun demikian, ternyata warga Belanda juga melengkapi rumah mereka dengan bunker.

Hal itu terungkap dalam bukti-bukti berupa foto dan sebuah kisah khusus tentang bunker dalam majalah d'Orient. Maka bentuk dan peruntukan bunker pun jadi beragam.

Ditambahkannya, ciri-ciri bunker di kawasan tersebut, seperti yang sudah diinventarisir UPT Kota Tua, meskipun belum ada upaya pengecekan, adalah berada di bawah tangga. Demikian pula bunker yang masih menyisakan air setinggi mata kaki di bawah gedung Rotterdam Lloyd.

Bunker dengan tinggi sekitar empat meter tersebut dalam keadaan gelap gulita, untuk turun ke bunker itu, orang tak akan menyangka sebab pintu masuknya sudah tertutup dengan timbunan kayu, rontokan tembok, dan seng.

Sejarah bangunan milik perusahaan pelayaran Rotterdam Lloyd tak terungkap banyak. Namun ada tahun yang menyatakan pembangunan gedung yaitu 1938.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya