Biden Peringati Setahun Virus Covid-19 Melanda AS

Agregasi VOA, Jurnalis
Jum'at 12 Maret 2021 07:30 WIB
Presiden AS Joe Biden (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingati satu tahun virus Covid-19 melanda AS melalui pidato televisinya yang pertama pada jam prime-time. Kamis (11/3) malam.

Prsiden memperingati hilangnya setengah juta lebih nyawa warga AS sambil menyampaikan harapan untuk hari-hari yang lebih baik di masa depan.

Pidato Biden di Gedung Putih itu disampaikan 50 hari setelah ia menjabat dan hampir setahun setelah sebagian besar perdagangan AS ditutup ketika virus corona satu persatu melanda negara bagian. Amerika ketika itu tidak siap menghadapi krisis kesehatan terbesarnya sejak epidemi flu 1918.

Saat ini, meski ribuan sekolah masih menutup kegiatan belajar di ruang kelas dan jutaan pekerja masih menganggur, tanda-tanda situasi normal perlahan-lahan kembali dirasakan. Beberapa gubernur negara bagian melonggarkan pembatasan, memungkinkan bisnis untuk memperluas operasi, meskipun ada peringatan dari pejabat kesehatan AS bahwa pembukaan kembali yang terlalu cepat bisa menyebabkan kasus Covid-19 melonjak.

(Baca juga: PBB Diminta Hentikan Pelanggaran Berat HAM di Korea Utara)

Pidato Biden disampaikan setelah Kongres menyetujui paket bantuan virus corona senilai USD1,9 triliun yang disahkan hanya dengan suara dari anggota Kongres Partai Demokrat. Partai Republik dengan kompak menentangnya, dengan mengatakan bantuan itu terlalu besar dan dalam beberapa kasus, termasuk bantuan yang tidak terkait virus.

Biden menandatangani undang-undang tersebut beberapa jam sebelum pidatonya.

Menurut Universitas Johns Hopkins lebih dari 529.000 orang AS meninggal karena virus dan 29,1 juta terinfeksi, lebih banyak dibandingkan negara mana pun di dunia.

Pada Rabu (10/3), Biden mengatakan akan menggunakan pidato tersebut untuk membahas apa yang dialami AS tahun lalu sebagai sebuah bangsa.

"Tapi yang lebih penting, saya akan berbicara tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Saya akan meluncurkan fase tanggapan Covid-19 berikutnya dan menjelaskan apa yang akan kita lakukan sebagai pemerintah dan apa yang kita harapkan dari rakyat Amerika,” ujarnya.

(Baca juga: Meghan Markle Sebut Keluarga Kerajaan Inggris Rasis, Ini Tanggapan Pangeran William)

Biden berharap meski pandemi virus korona hampir tidak bisa dihentikan, tampaknya ada jalan untuk mencapai tujuan itu. Ia mengatakan akan ada cukup dosis vaksin yang tersedia untuk menyuntik setiap orang dewasa Amerika yang menginginkannya pada akhir Mei.

"Kita sekarang tidak bisa lengah atau berasumsi akan mencapai kemenangan," terangnya pada pertemuan dengan pimpinan eksekutif pembuat obat Johnson & Johnson dan Merck, Rabu (10/3).

"Bersama-sama, kita akan melewati pandemi ini dan mengantarkan masa depan yang lebih sehat dan lebih penuh harapan,’ lanjutnya.

“Ada harapan di masa depan. Saat kita memasuki pertengahan hingga akhir musim panas, awal musim gugur, kita akan mulai melihat perbedaan yang sangat besar,” ungkap Kepala penasihat medis Biden, Anthony Fauci, di acara "Today" jaringan televisi NBC News, Kamis (11/3).

Hingga Rabu (10/3), data pemerintah menunjukkan sekitar 96 juta suntikan vaksin telah diberikan di AS, dengan sekitar 10% populasi orang dewasa AS telah menerima dua suntikan yang diperlukan dengan vaksinasi Moderna dan Pfizer-BioNTech. Dosis suntikan tunggal yang diproduksi oleh pembuat obat Johnson & Johnson telah tersedia baru-baru ini.

Pada hari yang sama tahun lalu, mantan Presiden Donald Trump mengatakan kepada warga AS bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan mengenai virus tersebut karena risikonya sangat rendah. Trump selama berminggu-minggu meremehkan bahaya virus corona, tetapi kemudian meningkatkan penelitian dan produksi vaksin yang sekarang sedang diberikan kepada warga.

Kecuali Trump dan mantan ibu negara Melania Trump, semua mantan presiden AS yang masih hidup dan pasangan mereka muncul dalam pengumuman layanan publik baru yang mendorong warga Amerika agar divaksinasi.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya