Ia mengatakan untuk "lorotan" (nasi sekepal dan perlengkapan lain) yang biasanya setelah didoakan langsung dibagikan kepada peserta labuhan, untuk tahun ini akan dibawa turun dan dibagikan kepada masyarakat yang "ngalap berkah" (mencari berkah) dari labuhan Merapi.
"Memang ada keyakinan dari masyarakat, khususnya Yogyakarta yang berharap berkah dan permohonan melalui prosesi labuhan berupa 'lorotan' dari labuhan," katanya.
Aji mengemukakan prosesi labuhan Merapi telah dilaksanakan sejak Minggu (14/3), yang diawali penyerahan "ubarampe" prosesi labuhan Merapi dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Keraton Yogyakarta) kepada Juru Kunci Gunung Merapi Mas Wedana Suraksohargo Asihono atau Mas Asih di Kantor Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan.
Baca Juga: Kuatnya Komitmen Keraton Yogyakarta Saat Penyebaran Islam di Tanah Air
Penyerahan "uba rampe" dilakukan sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta kepada Panewu (Camat) Depok, yang selanjutnya dibawa ke Kecamatan Cangkringan dan dilanjutkan serah terima antara Camat Depok kepada Camat Cangkringan.