SBY Tebar Satire, Singgung Sejumlah Sahabat yang Melukai

Erfan Maaruf, Jurnalis
Kamis 18 Maret 2021 20:50 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaupload sebuah video podcast dalam akun youtube pribadinya tentang perenungan Partai Demokrat yang tengah diacak-acak. Dalam video tersebut satire SBY mengungkap tak percaya sahabat yang melukai.

Video podcast SBY itu berjudul 'Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Terlambat Tapi Pasti' Mantan Presiden itu meratapi sahabat yang telah telah lama bersama melukai dengan merusak stabilitas Partai Demokrat.

"Perbuatan dan perlakuan sejumlah sahabat yang sangat melukaiku juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik," kata SBY salah satu bait dalam podcast, Kamis (18/3/2021).

Sahabat yang selama 20 tahun bersama tega melukai. Kejadian yang tak pernah dibayangkan akan terjadi.

"Sesuatu yang menabrak akal sehat, etika dan budi pekerti juga bertentangan dengan sifat keperwiraan dan kekesatriaan," jelasnya

Baca Juga: Sindir Ikrar Setia Fraksi Demokrat, Jhoni Allen Analogikan Hubungan Suami Istri

Berikut isi lengkap video podcast tersebut:

Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Lambat Tapi Pasti.

Malam itu Cikeas bagai kota mati atau dusun kecil yang terbentang di kaki bukit yang sunyi.

Suasana sungguh mencekam, hening dan sepi.

Ketika kubuka jedela, di dekat sajadah mendiang istriku yang sedikit lusuh namun menyimpan kenangan yang teramat dalam yang kini menjadi teman setiaku.

Ketika aku bersujud ke pangkuang ilahi di kejauhan, kupandangi langit yang pekat kehitaman, tak ada cahaya bulan atau gemerlapnya bintang-bintang.

Rintik hujan yang turun sejak senja pun kini telah pergi. Tinggal derak pohon dan dedaunan yang terdengar lirih berdesir pertanda angin malam menyapa dan menghampiri

Kututup kembali jendela tua di kamar ku dan aku mencoba merabahkan diriku di ranjang, mengingat jam dinding telah menunjukkan angka 12.

Namun entah kenapa sulit sekali memejamkan kedua mataku, hati ku terjaga pikiranku mengembara. Aku bangkit kembali dari tempat tidurku dan diduduk di kursi koklat tua tepat di depan televisi lamaku.

Sepertinya aku harus menata hati dan pikiranku yang tiba tiba terbang keman-mana. Nampaknya pula aku harus bertafakur, berkontemplasi seperti yang sering kulakukan disepanjang jalan hidupku. Terutama ketika aku tengah menghadapi cobaan dan ujian dari tuhanku.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya