Badan Regulator Obat Eropa: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Aman dan Efektif

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 19 Maret 2021 06:17 WIB
Vaksin AstraZeneca (Foto: Reuters)
Share :

"Saya ingin menekankan saat ini, tidak ada indikasi bahwa vaksin menyebabkan kondisi seperti itu," katanya.

Dalam pernyataan bersama setelah itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, mengatakan bahwa tanggapan dari EMA "membesarkan hati".

Para ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan pertemuan pada Selasa (16/3) dan seorang juru bicara menekankan bahwa "tidak ada bukti" kasus pembekuan darah terkait dengan vaksin.

WHO mendorong negara-negara untuk tidak menghentikan vaksinasi.

Langkah penangguhan vaksin ini muncul di saat Eropa berjuang untuk mengendalikan kasus Covid-19 yang terus melonjak.

Di Inggris, lebih dari 11 juta orang telah menerima satu dosis vaksin AstraZeneca, dan tidak ada tanda-tanda kematian atau pembekuan darah.

Diketahui, sebanyak 13 negara Eropa menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca.

Denmark menjadi yang pertama, diikuti Norwegia dan Islandia. Langkah ini kemudian diambil juga oleh Jerman, Prancis, Siprus, Spanyol, Latvia, dan Swedia.

Pada Senin (15/3), tiga negara besar Uni Eropa - Jerman, Prancis dan Italia - mengatakan mereka masih menunggu hasil investigasi dari EMA sebelum memutuskan apakah akan tetap menggunakan vaksin tersebut.

Mereka mengatakan, mengambil keputusan tersebut sebagai "langkah pencegahan".

Seorang epidemiolog dari Jerman dan juru bicara kesehatan untuk partai sayap kiri-tengah Sosial Demokrat, mengatakan langkah penangguhan bisa dibenarkan, tapi juga bermakna politis.

"Saya bahkan sekarang akan divaksin AstraZeneca. Berdasarkan insiden yang kita tahu, vaksin jauh lebih lebih besar manfaatnya dibandingkan risikonya, khususnya pada kelompok manula," katanya kepada Radio Deutschlandfunk.

Seorang juru bicara dari Free Democrats, kelompok oposisi Jerman, mengatakan keputusan itu telah membatalkan seluruh distribusi vaksin di negara itu. Sementara, ahli kesehatan dari German Greens, Janosch Dahmen mendesak pihak berwenang untuk melanjutkan pemberian vaksin.

Kepala bagian Vaksinasi Polandia, Michal Dworczyk, mengatakan negara-negara yang menghentikan sementara penggunaan vaksin "menyerah pada kepanikan yang dibuat media yang menduga-duga adanya komplikasi."

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya