FINLANDIA berhasil mempertahankan statusnya sebagai negara paling bahagia di dunia di tengah pandemi Covid-19. Negara Eropa Utara itu mempertahankan posisi teratas untuk keempat kalinya berturut-turut dalam Laporan Kebahagiaan Dunia yang dirilis pada Jumat (19/3/2021).
Finlandia adalah salah satu dari sembilan negara Eropa yang masuk dalam 10 negara paling bahagia di dunia. Setelah Finlandia, Denmark, Swiss, Islandia, Belanda, Norwegia, Swedia, Luksemburg, Selandia Baru dan Austria menjadi negara yang paling bahagia dalam Laporan Kebahagiaan Dunia 2021.
BACA JUGA: Suka Duka WNI Puasa Ramadhan 21 Jam Lebih di Finlandia
"Kami menemukan tahun demi tahun bahwa kepuasan hidup dilaporkan paling bahagia di negara-negara demokrasi sosial di Eropa utara," kata Jeffrey Sacshs, salah satu penulis laporan itu kepada The Associated Press.
“Orang-orang merasa aman di negara-negara itu, jadi kepercayaan tinggi. Pemerintah dinilai kredibel dan jujur, saling percaya tinggi, ”ujarnya.
Afghanistan ditemukan sebagai negara yang paling tidak bahagia, dengan Zimbabwe dan Rwanda bertengger tepat di atas negara Asia Selatan itu.
Peneliti mengatakan Laporan Kebahagiaan tahun ini dihadapkan pada "tantangan unik" dalam mencoba memahami apa dampak pandemi terhadap "kesejahteraan subjektif dan sebaliknya".
BACA JUGA: Foto PM Finlandia Tampilkan Belahan Dada Tanpa Bra Picu Kontroversi
“Dari semua faktor yang biasanya mendukung kebahagiaan, yang paling penting untuk menjelaskan tingkat kematian Covid-19 adalah kepercayaan orang satu sama lain, dan kepercayaan pada pemerintah mereka,” kata laporan itu.
"Kami perlu segera belajar dari Covid-19," kata Sachs dalam sebuah pernyataan yang dibagikan dengan rilis laporan tersebut.
“Pandemi ini mengingatkan kita pada ancaman lingkungan global kita, kebutuhan mendesak untuk bekerja sama, dan sulitnya mencapai kerja sama di setiap negara dan secara global,” katanya.
“Laporan Kebahagiaan Dunia 2021 mengingatkan kita bahwa kita harus bertujuan untuk kesejahteraan, bukan sekadar kekayaan, yang memang akan cepat berlalu jika kita tidak melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik dalam mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan.”
(Rahman Asmardika)