Gubernur NTT Mendadak Copot Kepala BPBD dan Jemput Paksa Bupati Kupang, Ada Apa?

Adi Rianghepat, Jurnalis
Kamis 08 April 2021 19:02 WIB
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat (Foto: Okezone)
Share :

KUPANG - Bencana hebat melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Kamis 1 April hingga Senin 5 April 2021.

Wilayah provinsi kepulauan itu dikepung bencana dahsyat, seperi banjir bandang, banjir rob, puting beliung, longsor serta jenis bencana hidrometeorologi lainnya. Bencana terdahsyat itu dipicu siklon seroja.

Ratusan nyawa melayang. Kerugian material tak terhitung. Sebagian daerah porak-poranda. semua akses tertutup. Fasilitas PLN padam total.

Namun begitu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang harus berdiri paling depan untuk mengurus dan menangani para korban tak kunjung hadir. Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat pun geram.

Alhasil, pemilik kursi utama di jajaran BPBD NTT, Thomas Bangke pun diberhentikan dari jabatannya. Gubernur lalu menggantikan Kepala Dinas Perhubungan Isak Nuka, selaku pelaksana tugas (Plt).

"Benar, Bapak Gubernur sudah menujuk kepala dinas perhubungan sebagai pelaksan tugas, menggantikan kepala BPBD NTT," kata kepala Biro Humas Setda NTT, Jelamu Ardu Marius saat dihubungi melalui selularnya, Kamis (8/4/2021).

Bekas Kepala Dinas Pariwisata ini mengatakan, pergantian itu dilakukan, karena gubernur memiliki pertimbangan tersendiri terhadap yang bersangkutan di tengah bencana yang sedang dialami seluruh warga NTT.

Thomas Bangke, menurut gubernur, dinilai tidak mampu melakukan koordinasi secara baik untuk penanganan cepat korban bencana yang terjadi di hampir seluruh wilayah provinsi ini.

"Alasan itulah, gubernur lalu memutuskan menggantikan poisis kepala BPBD tersebut," kata Marius.

Tak hanya Kepala BPBD NTT yang diberhentikan dari jabatannya. Gubernur Viktor Laiskodat juga memerintahkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Cornelis Wadu untuk menjemput paksa Bupati Kupang, Korinus Masneno.

Hal ini terkait tak adanya data korban bencana yang tersedia daerah itu, melalui Kepala BPBD. Hal itu akhirnya dinilai Gubernur sebagai penelantaran warga korban bencana daerah itu. Politisi NasDem itu lalu memerintahkan bupati Kupang untuk segera mengaktifkan posko dan data korban bencana yang dialami daerah itu.

Sementara itu, data terakhir hingg Rabu 7 April pukul 23.00 Wita, tercatat korban meninggal akibat bencana di Provinsi NTT sebanyak 138 orang dan yang masih hilang 61 orang. Korban luka-luka 130 orang.

Sedang yang masih mengungsi berjumlah 2.180 kepala keluarga (kk) atau sebanyak 32.966 jiwa. Warga terdampak akibat bencana ini berjumlah 5.272 kk atau sebanyak 9.378 jiwa.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya