“Karena itu bisa terbongkar komunikasi antar satuan PGRS – Paraku. Itu komunikasi pasukan klandestin, awalnya dari penemuan Kapten Wismoyo Arismunandar,” ujarnya.
“Untuk selanjutnya ketika Pak Wismoyo sudah kembali ke Jakarta, kemudian saya berangkat ikut pasukan Pak Sintong Panjaitan teman Pak Wismoyo satu angkatan di Akmil 1963, saya menjadi Kepala Seksi Intelijen, saya tinggal melanjutkan membuka Dead Letter Box yang lain, tapi awal dari pembongkaran adalah penemuan Pak Wismoyo,”pungkasnya
(Fahmi Firdaus )