WALAU kematian, kerusakan dan penderitaan muncul di kedua belah pihak dalam pertikaian Palestina-Israel, konflik ini sangat tidak seimbang.
Israel jelas kubu yang jauh lebih kuat. Dengan kekuatan tempur udara, drone bersenjata, dan sistem pengumpulan intelijen, Israel dapat dengan mudah menyerang target mereka di Gaza.
Israel membuat klaim bahwa serangan mereka hanya menyasar tempat-tempat yang digunakan sebagai basis kelompok militer Palestina.
Di sisi lain, kelompok Hamas meladeni kekuatan Israel dengan mengandalkan roket-roketnya.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, juga telah mengancam akan meningkatkan serangan, sembari memberi peringatan bahwa "bila Israel ingin meningkatkan [serangan], kami siap untuk itu," seperti yang dikutip AFP.
Namun kepadatan penduduk Palestina sangat tinggi. Ada juga fakta bahwa fasilitas Hamas dan Jihad Islam berada dekat dan di antaranya tersembunyi di bawah bangunan warga sipil. Konsekuensinya, mencegah jatuhnya korban sipil sama sekali tidak mungkin.
Meski berstatus sebagai kubu yang 'lebih lemah', Hamas dan Jihad Islam memiliki persenjataan yang dapat menyerang Israel.
Baca juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Rusak Akibat Serangan Israel
Dua kelompok bersenjata di Palestina ini sudah mencoba berbagai taktik. Baru-baru ini sistem pertahanan Israel menembak jatuh drone, yang mungkin bersenjata, yang melintas ke wilayah Israel dari Gaza.
Seorang juru bicara militer Israel menyebut satu 'tim elit Hamas" berusaha menyusup ke Israel melalui terowongan dari bagian selatan Jalur Gaza.
Militer Israel tampaknya, telah mewaspadai serangan ini. Dan menurut juru bicara tadi, penyusupan itu bisa mendorong mereka meledakkan terowongan tersebut.
Sejauh ini, persenjataan paling signifikan di gudang senjata Palestina adalah berbagai macam rudal darat-ke-darat mereka.
Beberapa di antaranya diyakini diselundupkan melalui terowongan dari semenanjung Sinai di Mesir.
Terdapat dugaan, persenjataan lain seperti rudal anti-tank buatan Kornet, Rusia, yang digunakan dalam konflik beberapa hari terakhir, juga diselendupkan melalui terowongan itu.
Namun sebagian besar persenjataan Hamas dan Jihad Islam diproduksi di pusat manufaktur yang relatif canggih di Jalur Gaza.
Sejumlah pakar dari Israel maupun negara lain yakin Iran berperan penting dalam membangun industri persenjataan tersebut.