Menlu RI: Palestina Satu-satunya Negara yang Masih Dijajah

Agregasi VOA, Jurnalis
Senin 17 Mei 2021 07:22 WIB
Menlu RI Retno Marsdui (Foto: Kemlu RI)
Share :

YERUSALEM - Para menteri luar negeri dan wakil menteri luar negeri dari 16 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), pada Minggu (16/5) menggelar pertemuan darurat membahas Perang Gaza, pengusiran warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur serta bentrokan antara warga Palestina dengan aparat keamanan Israel di Tepi Barat.

Dalam jumpa pers di sela pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan kembali komitmen OKI – organisasi yang dibentuk pada tahun 1969 – untuk mendukung perjuangan Palestina. Namun lepas dari dukungan OKI dan banyak negara atau organisasi lain di dunia, perjuangan Palestina itu masih diwarnai gangguan terhadap pelaksanaan ibadah di Masjid Al Aqsa – salah satu tiga lokasi tersuci bagi warga Muslim – juga pembatasan gerakan dan hak-hak warga Palestina.

Israel secara terang-terangan terus membangun permukiman baru di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, serta melakukan pengusiran keluarga-keluarga Palestina dari tempat itu secara terbuka.

"Kita semua tidak boleh lupa bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih diduduki oleh kekuatan kolonial. Semua penderitaan Palestina disebabkan oleh Israel sebagai kekuatan yang menjajah," terangnya.

(Baca juga: 20 WNI Awak KM Bandar Nelayan 188 Berhasil Diselamatkan)

Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel, terlebih karena dilakukan di bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Dalam pertemuan darurat OKI itu, Indonesia mengusulkan beberapa langkah kunci yang harus dilakukan oleh OKI antara lain memastikan adanya persatuan di antara negara anggota OKI dan diantara semua pemangku kepentingan di Palestina. Retno menekankan tanpa persatuan, OKI tidak akan mampu menjadi penggerak dalam mendukung Palestina.

Retno juga mendesak OKI untuk bekerja keras mengupaya gencatan senjata dan fokus membantu perjuangan Palestina untuk merdeka, antara lain lewat perundingan multilateral demi mewujudkan solusi dua negara.

Pertemuan darurat para menteri luar negeri OKI itu menghasilkan sebuah resolusi yang isinya antara lain mengecam sekaligus mendesak Israel untuk menghentikan provokasi dan serangan barbar terhadap rakyat dan wilayah Palestina, serta situs-situs suci.

(Baca juga: Perempuan Muslim Prancis: Jangan Sentuh Hijab Saya!)

OKI juga mengecam dan menentang dilanjutkannya pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur, serta pengusiran warga Palestina dari rumah-rumah mereka di Yerusalem Timur.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya