Enam anjing dilatih untuk mencium bau orang yang tertular Covid-19 dengan menggunakan kaus kaki, masker, serta kaus dari berbagai bahan.
Enam anjing itu - Asher, Kyp, Lexie, Tala, Millie, dan Marlow - dari badan amal Medical Detection Dogs dilatih dalam penelitian ini.
Tim peneliti tak ada yang mengetahui mana sampel bau dari orang yang positif terkena Covid dan yang negatif.
Anjing-anjing diberi makanan bila berhasil mengidentifikasi sampel dari orang yang positif atau negatif Covid-19.
Sebagian orang dalam kategori negatif Covid, mengalami flu biasa, untuk memastikan anjing-anjing pelacak ini dapat membedakan antara Covid dan penyakit pernafasan lain.
Anjing-anjing itu bahkan dapat melacak Covid dari varian yan berbeda dan bila ada orang yang tanpa gejala atau hanya tertular virus dengan kandungan sangat rendah.
Claire Guest, ilmuwan di badan amal Medical Detection Dogs, lembaga yang melatih hewan-hewan ini, mengatakan hasil itu merupakan "bukti lebih lanjut bahwa anjing adalah salah satu sensor yang paling dapat diandalkan dalam mendeteksi bau penyakit manusia." Apabila ada satu orang di pesawat dengan 300 penumpang terkena Covid-19, anjing-anjing ini dapat dengan tepat melacak orang itu. Namun kemungkinan salah mengendus 48 orang yang sebenarnya negatif, tapi masuk kategori positif.
Dengan probabilitas ini, tim peneliti tidak merekomendasikan hanya menggunakan anjing untuk melacak kasus positif.