Para ilmuwan mengatakan pelacakan dengan anjing dan disertai dengan tes usap, hasil deteksi Covid dapat mencapai 91%.
Hal lain yang menguntungkan adalah kecepatan. Tes paling cepat untuk virus corona memerlukan 15 menit sampai ada hasil, sementara endusan anjing untuk suatu penyakit hanya memerlukan beberapa detik.
Dua anjing dapat melacak 300 orang penumpang pesawat dalam waktu setengah jam, menurut para peneliti.
Anjing-anjing ini dapat digunakan untuk metode skrining massal, menurut Prof James Logan dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, yang melakukan penelitian bersama Universitas Durham.
Secara teori, orang dapat diskrining saat antre di bandara atau memasuki satu tempat acara besar dan siapapun yang terlacak anjing harus melakukan tes PCR - tes usap yang lebih akurat yang diproses di laboratorium.
Langkah ini dapat mengurangi jumlah orang yang perlu dikarantina.
Anjing juga dapat digunakan di tempat-tempat lain seperti stasiun kereta untuk menekan penyebaran Covid secara cepat.
Penelitian ini masih dalam tahap awal dan perlu dikaji lagi oleh ilmuwan lain sebelum hasilnya diterbitkan dalam fase studi lebih lanjut dan diuji coba pada orang yang terinfeksi bukan hanya mencium kaus kaki seperti yang dilakukan dalam penelitian.
(Susi Susanti)