Ditantang KKB Perang Terbuka, Ini Reaksi Kapolda Papua

Chanry Andrew S, Jurnalis
Jum'at 28 Mei 2021 03:29 WIB
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri (Foto: Chanry Andrew)
Share :

Sebelumnya, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom melalui keterangan tertulis menyatakan Lekagak Telenggen bersama anggotanya telah menyiapkan lokasi perang di wilayah Muara Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak.

"Ingat bahwa lapangan perang militer TPNPB-OPM sudah ditempatkan di muara Kabupaten Puncak, itu pun sampai detik ini pasukan TNI/Polri belum masuk area perang," ujar Seby.

Seby menegaskan, sampai saat ini Lekagak Telenggen dan kelompoknya belum keluar dari Kabupaten Puncak. "Lekagak mereka ada tunggu TNI Polri di Muara itu, TNI-Polri boleh masuk perang lawan pasukan TPNPB," kata dia.

Pasca-beberapa peristiwa gangguan keamanan yang dilakukan oleh kelompok teroris bersenjata di wilayah pegunungan tengah Papua di antaranya pembakaran pesawat misionaris, pembakaran gedung sekolah, pembunuhan terhadap dua guru, pembakaran honai (rumah adat khas Papua) milik warga, penembakan terhadap Kabinda Papua, dan penembakan terhadap satu anggota Brimob di wilayah Kabupaten Puncak, Papua ketegangan telah muncul kembali dalam beberapa pekan terakhir di provinsi paling timur Indonesia.

Terutama saat Presiden Joko Widodo menyerukan tindakan tegas terhadap kelompok bersenjata di wilayah itu, setelah seorang tokoh intelijen senior dengan pangkat Brigjen TNI ditembak mati pada akhir bulan lalu. Pihak militer Indonesia menuduh KKB yang kerap mengaku sebagai TPNPB, sayap militer Organisasi Papua Merdeka. Saat ini, Pemerintah Indonesia telah mengerahkan ratusan tentara dan polisi dari satuan elite tambahan yang ditempatkan di sana untuk menindak tegas kelompok teroris tersebut.

Protes mengguncang Provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia, di pulau New Guinea - secara kolektif dikenal sebagai Papua - selama beberapa minggu pada Agustus 2019. Terkadang kerusuhan dengan kekerasan meletus setelah massa di pulau Jawa mengejek mahasiswa Papua di Surabaya, dengan julukan rasial, menyebut mereka "monyet", atas tuduhan telah mencoreng bendera nasional.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya