Untuk membantu orang-orang yang menolak pergi ke rumah sakit pemerintah karena menentang militer, atau karena rumah sakit tidak memadai untuk merawat mereka, beberapa dokter yang berpartisipasi dalam kampanye anti-junta telah menawarkan konsultasi medis gratis melalui telepon dan mengunjungi orang sakit di rumah dalam beberapa kasus.
(Baca juga: Bentrokan Tentara Myanmar dan Milisi Anti Junta Pecah di Mandalay)
Namun, menurut laporan para dokter dan media dalam beberapa minggu terakhir, sembilan dokter relawan yang memberikan pengobatan jarak jauh dan layanan lainnya telah ditahan oleh militer di dua kota terbesar Myanmar, Yangon dan Mandalay.
(Susi Susanti)