Sebenarnya ada juga institusi pendidikan lebih dini, seperti sekolah-sekolah yang mengajarkan bahasa Arab dan Ibrani sekaligus, di berbagai penjuru Israel.
Ishay Shnerb mengemukakan mengenai pentingnya mempelajari bahasa pihak lain atau pihak yang berseberangan.
"Anda dapat masuk ke opini politik di tengah masyarakat Israel dan memberikan justifikasi untuk masing-masing pihak. Kalau Anda lebih cenderung berhaluan kiri, Anda ingin lebih banyak berbincang dengan tetangga-tetangga Anda dan dengan orang Palestina serta siapapun yang Anda kehendaki," paparnya.
"Kalau Anda lebih cenderung berhaluan kanan, maka kadang-kadang ada isu seperti ‘kenali musuhmu’, ketahui apa yang mereka rencanakan. Apapun itu, Anda harus tahu bahasanya, Anda harus bisa berbicara atau berbincang-bincang. Orang-orang ini bukannya tak terlihat, mereka ada di sekitar kita," tambahnya.
Ketegangan antara komunitas Arab dan Yahudi mencapai titik tertinggi selama perang terbaru Israel dengan Gaza.
Di kota Lod, ketegangan tersebut menimbulkan kerusuhan dan kematian dua warga: Musa Hassuna, 32, yang dibunuh seorang tersangka penembak Yahudi, dan Yigal Yehoshua, 56, oleh sekelompok penyerang yang diduga adalah orang-orang Arab.
“Sewaktu kita memahami kelompok lain, kita tidak akan takut pada mereka. Dan kita meruntuhkan penghalang ketakutan itu sewaktu belajar bahasa Arab. Kalau Anda tahu bahasa, Anda juga tahu mengenai budaya masyarakat," kata Sundos Alhoot, sang guru tamu bahasa Arab di acara Arabic Corner.
Alhoot memberi contoh ‘Allahu Akbar’, kata-kata yang menunjukkan tentang ketakjuban dalam bahasa Arab. Sewaktu mengatakan ‘Allahu Akbar’, jelas Alhoot, orang Arab mengemukakan sesuatu yang ‘wow’ atau ‘indah’.
Tetapi, Alhoot menjelaskan, ada sebagian orang yang ketika mendengar kata-kata ’Allahu Akbar’ kemudian terbersit dalam benak mereka ‘terorisme’, ‘takut’, ‘mengapa ia mengatakan itu?’, atau ‘ini pasti mengenai terorisme.’ Padahal bukan itu maksudnya, tegas Alhoot. Sewaktu murid-murid belajar bahasa Arab, barulah mereka tahu bahwa ‘Allahu Akbar’ adalah semacam ekspresi ketakjuban dan mereka akan mengatakan ‘baik, semuanya baik-baik saja, kata Alhoot.
(Susi Susanti)