Supremasi Kulit Putih Puji Taliban Usai Kuasai Afghanistan, AS Khawatir Ancaman Ekstremisme

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 02 September 2021 16:44 WIB
Taliban kuasai Afghanistan (Foto: dw.com)
Share :

Dia menjelaskan ekstremis sering mengambil peristiwa terkini dan menenunnya ke dalam narasi dan pandangan dunia mereka sendiri, yang terjadi setelah penarikan dari Afghanistan dan di tengah krisis kemanusiaan dan militer.

"Mereka mengambil kiasan dan tema inti yang sama, dan jenis pandangan fanatik tentang dunia, dan memasukkannya ke dalam peristiwa saat ini," ujarnya.

Menurut Mendelson ada banyak Islamofobia dan xenofobia yang digemakan oleh supremasi kulit putih dan aktivis anti-Muslim, mengklaim bahwa keselamatan publik dan keamanan nasional terancam karena mereka melihat pengungsi melalui lensa stereotip sebagai penjahat atau teroris berbahaya.

“Konspirasi inti yang memandu ideologi supremasi kulit putih adalah "pengganti yang hebat," keyakinan bahwa pada akhirnya, ras kulit putih menghadapi kepunahan akhir,” katanya.

Lalu, Mendelson menambahkan ada juga "semacam bentuk hampir kegilaan dan kekaguman" dari Taliban. Hal ini merujuk pada gagasan bahwa kelompok pemberontak yang kurang lengkap dapat berhasil mengalahkan kekuatan global.

"Fakta bahwa Taliban pada akhirnya dapat mengklaim kemenangan atas kekuatan dunia seperti itu adalah sesuatu yang diperhatikan oleh supremasi kulit putih," terangnya.

Megan Squire, seorang profesor Ilmu Komputer di Universitas Elon, yang meneliti kelompok ekstremis domestik yang berbasis di AS, telah melihat tiga tren utama terkait Afghanistan muncul di platform yang digunakan oleh berbagai kelompok sayap kanan, seperti supremasi kulit putih, neo-Nazi dan forum bergaya Proud Boys.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya