BACA JUGA: Persidangan 20 Terdakwa Pelaku Serangan Teroris Paris 2015 Dimulai
Pada Juli, Macron mengatakan bahwa Prancis akan segera mulai membentuk kembali kekuatannya di Sahel, di mana ia berada di garis depan perang melawan militan Islam, dan pada akhirnya akan mengurangi separuh kehadiran militernya.
Namun, ketidakjelasan terkait akhir masa depan operasi tersebut dan kekacauan politik di negara-negara sekutu, terutama di Mali, telah menimbulkan rasa frustrasi di Paris.
(Rahman Asmardika)