Menurut Loprete, begitu orang yang dideportasi tiba, mereka dites untuk Covid-19, menyerahkan perbekalan dasar, dan diturunkan di stasiun bus pusat di ibu kota Port-au-Prince. Mereka yang positif dibawa ke karantina oleh Kementerian Kesehatan Haiti. Hingga kemarin, tiga orang yang dideportasi dinyatakan positif Covid-19.
Karena semakin banyak calon migran yang dikirim kembali ke negara yang bermasalah itu, IOM membantu pejabat lokal "meningkatkan" operasi penerimaan. Loprete mengatakan pihaknya saat ini memiliki kapasitas untuk menerima tiga penerbangan orang yang dideportasi per hari di bandara internasional utama Haiti di Port-au-Prince.
(Baca juga: Kecam Deportasi 'Tak Manusiawi' Migran Haiti, Utusan Khusus AS Mundur)
Di bawah tekanan dari banyaknya orang yang tiba, mereka juga mulai menerima tiga penerbangan tambahan per hari dari orang yang dideportasi di kota utara Cap-Haitien.
"Penerbangannya dilakukan secara berkelanjutan. Kami memiliki empat penerbangan satu hari (di Port-au-Prince) dan itu sangat menantang. Kami telah mengatakan bahwa kami tidak dapat menangani penerbangan setelah jam 2 siang, maksimum jam 3 sore, karena risiko keamanan di Port-au-Prince, terutama di malam hari," katanya.
(Susi Susanti)