BELANDA - Polisi Belanda menangkap seorang politisi di Den Haag karena dicurigai terlibat dalam rencana pembunuhan Perdana Menteri Mark Rutte.
Layanan keamanan perdana menteri mengatakan Arnoud van Doorn, pemimpin Partai Persatuan Den Haag, ditangkap pada Minggu (26/9).
Dia menunjukkan perilaku mencurigakan saat berjalan melalui area kota yang sama dengan Rutte.
Jaksa di Den Haag mengkonfirmasi penangkapan van Doorn kepada media Belanda dan mengatakan penyelidikan masih berlangsung.
Seorang juru bicara mengatakan ada kecurigaan bahwa Van Doorn berusaha mengumpulkan informasi untuk "persiapan percobaan pembunuhan". Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
(Baca juga: PM Belanda Jadi Sasaran Penculikan Mafia Maroko, Keamanan Ditingkatkan)
Namun Van Doorn dibebaskan pada Senin (27/9) setelah interogasi polisi. Pengacaranya Anis Boumanjal mengatakan kepada BBC bahwa dia seharusnya tidak ditangkap karena tidak ada kecurigaan yang masuk akal atas kesalahannya.
Pengacaranya mengatakan sebelum penangkapannya, van Doorn telah berada di Den Haag selama sekitar satu jam. Dia mengatakan van Doorn minum kopi di sebuah kafe dan membuat beberapa pertanyaan di pusat kebugaran sebelum berjalan melewati sebuah BMW yang dianggap sebagai sopir Rutte.
Pengacara van Doorn mengatakan penangkapan itu merupakan reaksi berlebihan terhadap kekhawatiran baru-baru ini seputar keselamatan perdana menteri.
(Baca juga: Peneliti: Belanda Negara Tertinggi di Dunia, Warganya Semakin Pendek)
"Mereka tidak masuk akal dalam menangani kasus ini. Itu sangat dramatis," terang Boumanjal.
"Mereka menahannya selama 30 jam,” lanjutnya.
Penangkapan itu dilaporkan pada Selasa (28/9), sehari setelah media Belanda mengatakan Rutte telah diberi keamanan ekstra atas kekhawatiran bahwa ia mungkin menjadi sasaran serangan atau penculikan oleh geng kriminal.
Surat kabar De Telegraaf melaporkan pada Senin (27/9), Rutte, 54, telah diikuti oleh apa yang disebut sebagai pengintai yang terkait dengan geng penyelundup narkoba.