PARIS - Seorang mahasiswa yang melemparkan telur ke Presiden Emmanuel Macron, telah dicuci otak tanpa sadar, demikian disampaikan jaksa Prancis. Mahasiswa itu sedang diselidiki karena diduga menyerang seorang pegawai negeri.
Insiden pelemparan telur itu terjadi pada Senin (27/9/2021), ketika Macron mengunjungi Lyon untuk menghadiri pameran dagang. Proyektil, yang tampak seperti telur rebus, mengenai bahunya dan memantul.
BACA JUGA: Presiden Prancis Emmanuel Macron Ajukan Gugatan Setelah Difoto Pakai Baju Renang
Pelaku, yang meneriakkan “Vive la revolution!” (‘Hidup revolusi!’) setelah melempari presiden, ditahan.
Pelempar telur itu diidentifikasi sebagai pelajar berusia 19 tahun dan tidak diketahui polisi Prancis sebelum insiden itu, kata kantor kejaksaan Lyon, Selasa (28/9/2021).
BACA JUGA: Presiden Prancis Dilempar Telur
Dia menjadi sasaran evaluasi psikologis, yang menemukan "tidak adanya kebutuhan untuk rawat inap" dan kemudian tanpa sadar dirawat di rumah sakit jiwa kota Le Vinatier, kata pernyataan itu sebagaimana dilansir RT.
Jika ia dianggap cakap untuk dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya, orang tersebut dapat menghadapi tuntutan atas serangan terhadap pegawai negeri, kejahatan yang sedang diselidikinya.