Sesuai sistem baru, kata dia, stok vaksin pada daerah hanya disuplai lewat dua opsi. Pertama, disuplai dari pemerintah pusat setelah pengajuan. Kedua, ditransfer dari stok buffer yang dimiliki provinsi. “Ini berbeda dengan sistem sebelumnya dimana daerah yang stoknya berlebih bisa dialihkan ke stok daerah yang dalam kondisi kekurangan. Namun hal tersebut sudah tidak bisa dilakukan,” ujarnya.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Jatim, daerah yang paling banyak stok vaksinnya berdasarkan indikator warna tersebut di atas, per tanggal 20 Oktober 2021 adalah Kota Mojokerto, Sampang, Jombang, Nganjuk, dan Kota Batu.
Saat ini, stok vaksin yang belum disuntikkan sekitar 2,6 juta dosis. Jumlah itu merupakan total dari berbagai jenis vaksin. Mulai Pfizer, AstraZeneca, Sinovac, maupun Moderna. Vaksin tersebut sudah terdistribusi ke daerah. “Kiriman vaksin dari pemerintah pusat lancar. Masyarakat tidak perlu khawatir. Hingga kini, dropping juga masih berlangsung,” pungkas Jibril.
(Khafid Mardiyansyah)