Anggota Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Diselidiki Atas Dugaan Penyelundupan Berlian dan Narkoba

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 09 November 2021 16:11 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

LISBON - Polisi Kehakiman Portugal telah menangkap 10 tersangka, termasuk personel militer, yang diduga secara diam-diam menerbangkan dan kemudian menjual berlian, emas, dan obat-obatan saat bertugas dalam misi penjaga perdamaian PBB.

Pada Senin (8/11/2021), pihak berwenang Portugal melakukan pencarian besar-besaran di seratus lokasi, yang dilaporkan termasuk kompleks militer dan bank, di seluruh negeri sebagai bagian dari penyelidikan penyelundupan batu permata dan gembong penyelundupan narkoba dalam tubuh militer negara itu.

BACA JUGA: 120 Mantan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dari Etihopia Cari Suaka di Sudan

Di antara para tersangka terdapat personel dari Garda Nasional Republik dan Polisi Keamanan Publik yang diduga menggunakan pesawat militer untuk mengangkut barang-barang berharga dan ilegal dari Republik Afrika Tengah tempat mereka bertugas sebagai bagian dari penjaga perdamaian PBB.

Menurut polisi, begitu berlian itu berada di Portugal, para tersangka kemudian memindahkannya ke Belgia dan menjualnya di sana. Hasil bisnis haram itu diduga diinvestasikan dalam mata uang kripton (cryptocurrency) bitcoin.

Belum terungkap berapa banyak uang yang diperoleh kelompok itu, meskipun beberapa media menyebutkan berlian dijual dengan 'harga jutaan’.

BACA JUGA: Anggaran Belum Disetujui, Misi Penjaga Perdamaian PBB Terancam Ditutup

Para tersangka juga dilaporkan terlibat dalam perdagangan narkoba.

Angkatan bersenjata Portugal telah mengeluarkan pernyataan di mana mereka mengonfirmasi bahwa mereka pertama kali menerima informasi tentang personel misi internasional yang terlibat dalam penyelundupan berlian pada awal Desember 2019.

Dalam upaya nyata untuk menyelamatkan muka di arena internasional, menteri luar negeri Portugal menunjukkan bahwa “dia tidak pernah mendengar siapa pun menyebutkan pasukan Portugis yang terlibat dalam misi internasional dalam konteks apa pun selain kebutuhan untuk meningkatkan kehadiran mereka.”

Saat ini, 180 penjaga perdamaian Portugal dikerahkan di Republik Afrika Tengah yang kaya sumber daya dan dilanda perang.

Pasukan helm biru PBB dari sejumlah negara telah menjadi pusat berbagai skandal dalam beberapa tahun terakhir. Dalam kasus paling mengejutkan, mereka dituduh oleh kelompok hak asasi manusia memperkosa warga sipil di negara-negara seperti Haiti, Republik Demokratik Kongo dan Republik Afrika Tengah.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya