BEIRUT - Setidaknya tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka setelah kelompok bersenjata Palestina, Hamas dan Fatah, bentrok selama pemakaman di sebuah kamp pengungsi di Lebanon pada Minggu (12/12/2021).
Orang-orang bersenjata Fatah "menembak prosesi pemakaman" di Kamp Burj el-Shemali, di luar kota pelabuhan selatan Tyre, kata pejabat Hamas Raafat al-Murra sebagaimana dilansir RT.
BACA JUGA: Tidak Ada Permusuhan, Hamas dan Fatah Bersatu untuk Kemerdekaan Palestina
Setidaknya tiga anggota Hamas tewas dalam serangan itu, sementara enam orang terluka, menurut al-Murra. Beberapa media lokal menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak empat orang.
Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan orang-orang yang panik melarikan diri ke tempat yang aman, dengan suara tembakan yang intens terdengar di latar belakang.
BACA JUGA: Hamas dan Fatah Berseteru
Kerumunan besar berkumpul untuk menguburkan seorang anggota Hamas, yang tewas dalam ledakan yang mengguncang kamp pada Jumat (10/12/2021).
Kelompok itu mengatakan ledakan itu disebabkan oleh korsleting listrik di gudang penyimpanan oksigen untuk pasien Covid-19. Namun, laporan di media Israel dan di tempat lain bersikeras bahwa itu sebenarnya gudang senjata yang meledak.
Meskipun sama-sama mengklaim memperjuangkan negara Palestina merdeka, Hamas dan Fatah telah terlibat konflik sejak 2007.
Saat itu, Hamas menguasai Gaza setelah seminggu pertempuran mematikan, sementara Fatah tetap aktif di Tepi Barat dan kamp-kamp pengungsi Palestina di wilayah tersebut.
Sekitar 192.000 pengungsi Palestina saat ini tinggal di 12 kamp pengungsi di Lebanon, menurut data PBB.
Sebuah perjanjian mencegah militer Lebanon beroperasi di fasilitas tersebut, dengan keamanan di dalam disediakan oleh faksi-faksi Palestina.
(Rahman Asmardika)