Pemimpin Gereja Mengeluh Warganya Diusir di Yerusalem, Begini Respons Israel

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 22 Desember 2021 09:46 WIB
Orang Kristen mengklaim diusir dari Yerusalem (Foto: Reuters)
Share :

Kampanye itu diperkuat oleh Uskup Agung Canterbury Inggris, Justin Welby, yang men-tweet deklarasi bersama pada Selasa (21/12) lalu dan menyebutnya sebagai "jeritan hati" dan "pernyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya ... tentang masa depan orang Kristen di Tanah Suci." Dewan Gereja Dunia dan badan-badan lainnya juga memberikan dukungan.

Para kepala gereja juga meminta “dialog mendesak” dengan otoritas politik di “Israel, Palestina dan Yordania,” mencatat bahwa ini terikat oleh “komitmen yang dinyatakan” untuk melindungi kebebasan beragama. Selain berurusan dengan “tantangan yang disajikan oleh kelompok radikal,” pembicaraan akan mengeksplorasi penciptaan “zona budaya dan warisan Kristen khusus untuk menjaga integritas Christian Quarter di Kota Tua Yerusalem.”

Tuduhan orang-orang Kristen yang didiskriminasi di Yerusalem sejak itu menarik perhatian media. Pemerintah Israel pun akhirnya menanggapinya minggu ini.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (20/12), kementerian luar negeri Israel mencap kekhawatiran itu sebagai "tidak berdasar" dan "menjengkelkan" dan mengklaim bahwa mereka "mendistorsi realitas komunitas Kristen" di negara itu.

“Para pemimpin agama memiliki peran penting dalam pendidikan toleransi dan koeksistensi, dan para pemimpin Gereja diharapkan memahami tanggung jawab mereka dan konsekuensi dari apa yang telah mereka publikasikan, yang dapat mengarah pada kekerasan dan membahayakan orang-orang yang tidak bersalah,” terang kementerian tersebut.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya