Sang pakar filsafat bicara lebih dulu, dan menguraikan pandangan-pandangannya di depan ratusan peserta yang meluber sampai ke luar ruang yang cukup sempit. Tiba giliran Gus Dur, dia memulai dengan komentar tentang pentingnya topik diskusi tersebut.
Tapi katanya, ”Kok saya yang harus tampil melawan Lasio. Lha mestinya ‘kan lebih tepat kalau dia tanding melawan AC Milan…”
Dan sang pakar pun hanya tersenyum saja mendengar guyonan itu.
(Susi Susanti)