BrahMos Aerospace Private Ltd. mengumumkan penandatanganan kontraknya dengan Departemen Pertahanan Nasional Filipina dalam siaran pers 28 Januari di situs webnya.
Kantor Berita Filipina yang dikelola pemerintah Manila melaporkan seminggu sebelumnya bahwa kesepakatan itu bernilai USD375 juta (Rp5,4 triliun) dan bahwa dua unit peluncur rudal akan tersedia bagi militer Filipina untuk misi pertahankan pantainya.
Para ahli mengatakan angkatan bersenjata Filipina, yang sejak delapan tahun lalu melakukan modernisasi di laut kemungkinan akan menggunakan rudal untuk mencegah Beijing menggunakan penjaga pantai, angkatan laut dan kapal penangkap ikan di Laut China Selatan, di sebelah barat Pulau Luzon dan selatan Hong Kong.
Rudal BrahMos memiliki jangkauan 290 kilometer dan dirancang menjelajah dengan kecepatan sekitar tiga setengah kali lebih cepat daripada rudal jelajah subsonik Harpoon Amerika. Menurut data Lembaga Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (Stockholm International Peace Research Institute), Filipina adalah negara pembeli pertama sistem rudal itu di luar India.
(Susi Susanti)