Terjebak dalam Sumur 32 Meter Selama 5 Hari, Rayan Ditemukan Meninggal

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 06 Februari 2022 10:16 WIB
Tim penyelamat membawa tubuh Rayan Awram, bocah 5 tahun yang terjebak dalam sumur selama lima hari, ke ambulans dalam operasi penyelamatan di Chefchaouen, Maroko, 5 Februari 2022. (Foto: Reuters)
Share :

RABAT – Rayan Awram, seorang anak laki-laki yang terperangkap di sebuah sumur di Maroko selama lima hari, telah meninggal dunia sebelum bisa diselamatkan. Pejabat pemerintah mengatakan bahwa jenazah Rayan telah diambil tim penyelamat yang akhirnya bisa mencapai bocah berusia 5 tahun itu pada Sabtu (5/2/2022) malam.

Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan adegan setelah jasad bocah malang itu ditemukan, dengan ratusan petugas penyelamat yang putus asa dan penonton berkumpul di lokasi berdoa dan menyorotkan senter ponsel mereka ke udara.

BACA JUGA: Bocah 5 Tahun Jatuh ke Sumur Sedalam 32 Meter, Upaya Penyelamatan Masuki Hari ke-3 

Rayan jatuh ke dalam sumur di desanya, Ighran di perbukitan dekat Chefchaouen pada Selasa (2/2/2022), memicu upaya penyelamatan besar-besaran yang menarik perhatian seluruh Maroko.

Sumur itu hanya memiliki lebar 45 cm di bagian atas dan meruncing saat turun 32 meter ke dasar, di mana Rayan terjebak, sehingga tidak mungkin bagi penyelamat untuk turun secara langsung.

Tim penyelamat akhirnya mencapai lokasinya pada Sabtu malam setelah memindahkan sebagian besar lereng bukit yang berdekatan dan dengan hati-hati membuat terowongan horizontal ke dalam sumur.

Raja Maroko Mohamed VI mengirim belasungkawa kepada orang tua Rayan, melalui sebuah pernyataan yang dirilis media pemerintah.

Seorang kerabat laki-laki Rayan mengatakan bahwa keluarga itu pertama kali menyadari bahwa anak itu hilang ketika mereka mendengar tangisan teredam dari dalam sumur dan menurunkan telepon dengan lampu dan kamera dinyalakan untuk menemukannya.

"Dia menangis 'angkat saya'," kata kerabat itu sebagaimana dilansir Reuters.

Daerah berbukit di sekitar Chefchaouen sangat dingin di musim dingin dan penyelamat berusaha untuk menjaga anak itu tetap hidup dengan menurunkan makanan, air dan oksigen melalui tabung.

Tim penyelamat bekerja sepanjang waktu memotong parit besar melalui lereng bukit, kemudian membuat terowongan secara horizontal menuju Rayan, dengan risiko terus-menerus memicu tanah longsor.

Pada jam-jam terakhir upaya penyelamatan, para pekerja harus bergerak dengan sangat hati-hati saat mereka berusaha menggali tanah dan bebatuan ke tempat Rayan terbaring.

Mereka akhirnya dapat mengakses sumur pada Sabtu malam, dan membawa tubuh bocah itu ke ambulans yang menunggu.

Kerumunan berkumpul di tempat kejadian untuk menyaksikan upaya penyelamatan ketika ratusan pekerja bekerja keras untuk menyelamatkan anak itu. Di seluruh negeri, orang Maroko mengikuti kisah itu di televisi di rumah-rumah dan kafe-kafe.

"Saya sangat sedih mengetahui Rayan telah meninggal. Turut berduka cita untuk orang tuanya," kata Abderrahim Sabihi, warga Rabat yang mengikuti upaya penyelamatan dari sebuah kafe.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya