Blinken: AS Akan Lakukan Apapun untuk Bela Integritas Ukraina

Agregasi VOA, Jurnalis
Jum'at 11 Februari 2022 14:45 WIB
Menlu AS Antony Blinken (Foto: AP)
Share :

UKRAINA - Krisis di Ukraina terus menjadi perhatian dunia setelah pasukan pendudukan Rusia melanggar gencatan senjata dengan menyerang wilayah Ukraina Timur pada Rabu (9/2).

Selain itu, pasukan dan peralatan militer Rusia juga dilaporkan terus menumpuk di negara-negara tetangga Ukraina. Namun upaya-upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan tetap diupayakan, terutama oleh diplomat-diplomat Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan AS bertekad akan “melakukan apapun” untuk “membela integritas wilayah Ukraina,” sementara ketegangan antara Rusia dan Ukraina kian memuncak.

Penumpukan militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina telah memicu kekhawatiran dari negara-negara Barat tentang kemungkinan invasi. Dalam beberapa pekan terakhir ini sejumlah pemimpin telah terlibat dalam berbagai putaran diplomasi berisiko tinggi dengan harapan dapat mengurangi eskalasi krisis ini.

Baca juga: Latihan Militer Rusia dan Belarusia Dimulai, 6 Kapal Tiba di Pelabuhan Krimea

Berbicara dalam kunjungannya ke kota Melbourne, Australia, Kamis (10/2), Blinken mengatakan Amerika dan negara-negara lain telah “menjelaskan” pada Rusia bahwa akan ada “konsekuensi besar” jika Negeri Beruang Merah itu meningkatkan ketegangan.

Baca juga: Panglima Militer Senior Rusia Tiba di Belarusia, Awasi Latihan Militer Bersama

“Saya berharap langkah-langkah yang kami ambil untuk menyatukan banyak negara yang menentang agresi baru oleh Rusia ini akan mencegah negara itu melakukan invasi,” tukasnya.

Rusia telah menempatkan lebih dari 100 ribu tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina dan telah meluncurkan manuver militer di wilayah itu, meskipun berulangkali mengatakan bahwa mereka tidak berencana menyerang negara tetangganya itu.

Rusia menginginkan adanya jaminan dari Barat bahwa NATO tidak akan mengijinkan Ukraina dan negara-negara bekas Uni Soviet untuk menjadi anggota aliansi itu, dan agar NATO menghentikan distribusi senjata di sana serta menarik pasukannya di Eropa Timur. Amerika dan NATO dengan tegas menolak tuntutan ini.

Negara-negara Barat mengatakan akan memberlakukan sanksi yang paling tegas terhadap pebisnis dan individu Rusia jika negara itu menginveasi Ukraina.

Blinken berada di Melbourne untuk melangsungkan pembicaraan dengan mitra-mitranya dari Australia, India dan Jepang pada hari Jumat (11/2). Empat negara yang dikenal sebagai “Quad” ini merupakan blok negara-negara Indo-Pasifik yang dibentuk untuk menghadapi pengaruh Tiongkok di kawasan itu.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Kamis (10/2), kembali menyerukan Rusia “mengambil jalan diplomatik guna mencegah terjadinya konflik dan pertumpahan darah,” sambil memperingatkan bahwa langkah apapun yang diambil Rusia akan merongrong kedaulatan Ukraina.

“Pada dasarnya, perang di Ukraina akan menjadi bencana bagi rakyat Rusia dan Ukraina, dan bagi keamanan Eropa. Bersama NATO, kami telah menegaskan bahwa serangan apapun yang dilakukan terhadap Ukraina akan membawa konsekuensi dan biaya yang sangat besar,” ujar Liz.

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Kamis (10/2) terbang ke Brussels untuk membahas krisis di Ukraina ini dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg, sebelum bertolak ke Polandia untuk bertemu dengan beberapa pemimpin lainnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya