Dari Ken Arok hingga Gajah Mada, Ini Tokoh-Tokoh yang Berhasil Membunuh Raja

Tim Litbang MPI, Jurnalis
Selasa 22 Februari 2022 06:01 WIB
Ken Arok (foto: istimewa)
Share :

PADA MASA lampau, aksi bunuh-membunuh merupakan cara yang sering digunakan untuk mempertahankan atau merebut kerajaan. Walaupun aksi ini biasanya dipimpin oleh tokoh yang memiliki andil besar di kerajaan, ada juga orang biasa yang berambisi untuk mendapatkan sesuatu.

Berikut merupakan tokoh-tokoh yang membunuh raja di Kerajaan Masa Lampau :

1. Ken Arok

 

Ken Arok lahir dari keluarga biasa di Jawa Timur, pada 1182. Namun, perjalanan hidup kelak membawanya menjadi raja dengan mendirikan Kerajaan Singasari. Kisahnya bermula dari keinginan Ken Arok untuk memperistri Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, penguasa Tumapel. Ken Arok lalu bertemu Empu Gandring yang membuatkan keris sakti untuknya.

 BACA JUGA:Kecerdikan Ken Arok Sebelum Serang Kerajaan Kediri Era Kertajaya

Dengan keris itu, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung yang tengah tertidur. Ken Arok pun kemudian mempersunting Ken Dedes dan menyatakan dirinya merupakan pemimpin baru di Tumapel.

Pada 1222, kaum brahmana meminta perlindungan Ken Arok. Saat itu, terjadi perselisihan antara pra brahmana dan Raja Kediri, Kertanegara. Tak menyia-nyiakan kesempatan, Ken Arok melakukan pemberontakan sebagai cara melepaskan diri dari Kerajaan Kediri. Ia berhasil membunuh Raja Kertanegara. Ken Arok kemudian mendirikan Kerajaan Tumapel, yang dikenal juga dengan nama Kerajaan Singasari.

2. Anusapati

 

Anusapati merupakan anak Ken Dedes dan Tunggul Ametung. Setelah mendengar peristiwa pembunuhan ayah kandungnya oleh ayah tirinya, Ken Arok, Anusapati akhirnya merancang balas dendam. Ia menyuruh seorang pendekar sakti kepercayaannya, Ki Pengalasan.

 BACA JUGA:Asal Usul Nama Ken Arok, Sang Raja Pertama Kerajaan Singasari

Ketika Anusapati dan Ki Pengalasan merancang aksi pembunuhan, tiba-tiba keris Empu Gandring berada di tangan Anusapati. Sesaat sebelumnya, keris itu berada di tangan Ken Arok. Ia bermaksud hendak memusnahkan keris yang mengandung kutukan itu. Maka ia melemparkannya ke tanah. Tetapi, keris tersebut justru menghilang dan mendarat di tangan Anusapati.

Anusapati langsung menyerahkan keris kepada Ki Pengalasan yang bertugas untuk mengeksekusi Ken Arok. Ken Arok berhasil dibunuh. Namun, Anusapati malah membunuh Ki Pengalasan menggunakan keris tesebut dengan maksud untuk menghilangkan jejak. Selain itu, Anusapati juga mengambil alih kekuasaan Ken Arok.

3. Tohjaya

 

Tohjaya merupakan anak Ken Arok dan selirnya, Ken Umang. Sebagai anak, ia ingin menuntut balas atas kematian ayahnya yang didalangi Anusapati. Saat Tohjaya mengadakan sabung ayam kerajaan dan melihat Anusapati lengah, ia langsung mengambil keris Empu Gandring dan membunuhnya di tempat.

Tohjaya membunuh Anusapati karena meyakini itu merupakan sebuah hukuman atas perbuatannya membunuh Ken Arok. Akhirnya Tohjaya mengangkat dirinya menjadi raja menggantikan Anusapati.

4. Ra Tanca

Ra Tanca adalah salah satu dari tujuh pejabat Dharmaputra, yakni jabatan yang dibentuk oleh Raden Wijaya. Ra Tanca berprofesi sebagai tabib istana. Ra Tanca diketahui menyimpan dendam terhadap Raja Jayanegara.

Dalam Serat Paraton disebutkan bahwa dendamnya itu muncul setelah istrinya diperlakukan tidak senonoh dan juga saat kematian teman-temannya di Dharmaputra. Pada tahun 1328, Ra Tanca menyampaikan keluhannya kepada Gajah Mada. Ia kesal karenaRaja Jayanegara berniat menikahi dua saudara tirinya, Dyah Gitarja dan Dyah Wiyat. Laporannya tersebut tak langsung ditanggapi sehingga membuatnya mengambil tindakan sendiri. Kesempatan itu datang saat mengobati Jayanegara.

Serat Paraton menyebutkan bahwa Jayanegara saat itu terkena sakit bisul dan mengalami pembengkakan. Gajah mada pun memanggil Ra Tanca ke istana untuk mengobati penyakit raja. Ketika Tanca menusukkan pisau operasi (taji) pada bagian tubuh Jayanegara yang membengkak, ternyata raja kebal senjata.

Dengan beralasan mengoperasi penyakit sang raja, Ra Tanca meminta raja untuk melepaskan jimat kekebalan yang dimiliki.Ketika Jayanegara menurutinya, Tanca langsung menusukkan pisau hingga Jayanegara tewas. Gajah Mada yang melihat kejadian itu kemudian langsung menusuk Ra Tanca hingga tewas.

5. Gajah Mada

Saat Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit dan Putri Dyah Pithaloka dari Kerajaan Sunda akan menikah, masalah muncul di tengah prosesi pernikahannya. Gajah Mada tiba-tiba berinisiatif melakukan penaklukan.

Gajah Mada menginginkan Pithaloka sebagai persembahan untuk Raja Majapahit, tapi ditolak mentah-mentah oleh Raja Sunda. Gajah Mada pun terus bersikeras sehingga membuat Raja Sunda marah. Pecahlah perang antara pasukan Majapahit dengan Kerajaan Sunda yang terjadi di Lapangan Bubat pada 1357. Raja Sunda beserta permaisurinya pun meninggal.

Atas kejadian tersebut muncullah tuntutan Raja Wengker untuk menghukum Gajah Mada. Bala tentara Majapahit pun melakukan pengepungan di kediaman Gajah Mada. Pasukan tersebut bersenjata lengkap dan siap perang.

Saat itu, Gajah Mada sedang bersemedi dan pasukan bala tentara itu tidak bisa menemukannya. Ia hanya menjumpai istri Gajah Mada. Bala tentara pun terus dikerahkan untuk memburu Gajah Mada. Kidung Sundayana menyebutkan bahwa saat mahapatih Gajah Mada bersemedi, jiwa raganya moksa ke Wisnuloka.

Sebagai wujud kesetiaan kepada suami, istri Gajah Mada melakukan bela pati dengan menikamkan keris ke dada. Namun hingga kini kematian Gajah Mada masih simpang siur. Kitab Negarakertagama menulis Gajah Mada wafat pada tahun 1364. (Maria Alexandra Fedho/ Litbang MPI).

 

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya