5. Gajah Mada
Saat Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit dan Putri Dyah Pithaloka dari Kerajaan Sunda akan menikah, masalah muncul di tengah prosesi pernikahannya. Gajah Mada tiba-tiba berinisiatif melakukan penaklukan.
Gajah Mada menginginkan Pithaloka sebagai persembahan untuk Raja Majapahit, tapi ditolak mentah-mentah oleh Raja Sunda. Gajah Mada pun terus bersikeras sehingga membuat Raja Sunda marah. Pecahlah perang antara pasukan Majapahit dengan Kerajaan Sunda yang terjadi di Lapangan Bubat pada 1357. Raja Sunda beserta permaisurinya pun meninggal.
Atas kejadian tersebut muncullah tuntutan Raja Wengker untuk menghukum Gajah Mada. Bala tentara Majapahit pun melakukan pengepungan di kediaman Gajah Mada. Pasukan tersebut bersenjata lengkap dan siap perang.
Saat itu, Gajah Mada sedang bersemedi dan pasukan bala tentara itu tidak bisa menemukannya. Ia hanya menjumpai istri Gajah Mada. Bala tentara pun terus dikerahkan untuk memburu Gajah Mada. Kidung Sundayana menyebutkan bahwa saat mahapatih Gajah Mada bersemedi, jiwa raganya moksa ke Wisnuloka.
Sebagai wujud kesetiaan kepada suami, istri Gajah Mada melakukan bela pati dengan menikamkan keris ke dada. Namun hingga kini kematian Gajah Mada masih simpang siur. Kitab Negarakertagama menulis Gajah Mada wafat pada tahun 1364. (Maria Alexandra Fedho/ Litbang MPI).
(Awaludin)