BENGKULU - Pengendara mobil mengaku dikejar harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) saat melintasi kawasan hutan lindung di Desa Padang Bano, Kecamatan Padang Bano, Kabupaten Lebong, yang berada di perbatasan antara Kabupaten Lebong dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Pengendara itu melajur dari arah Bengkulu Utara, menuju Kabupaten Lebong.
Mobil yang dikendarai Andi, warga Desa Tik Teleu, Kecamatan Pelabai, Kabupaten Lebong itu ingin melintas di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun, wilayah Bukit Resam.
Pengemudi itu sempat mengabadikan kemunculan harimau tersebut lewat handphonenya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, Said Jauhari mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Bidang Pengelolaan Taman Nasional (BPTN) Wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu.
Selain itu, Said menyebutkan, personel BKSDA, TNKS, Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL), Lingkar Institute Indonesia, dan Pelestarian Harimau Sumatera (PHS) telah mengecek lokasi tempat munculnya Harimau di jalan lintas tersebut.
Dari pengecekan di lokasi, ia menerangkan, jejak harimau tidak begitu terlihat sebab kondisi tanah kering. Namun, bekas semak belukar rumput yang diduga menjadi lokasi Harimau lewat terlihat jelas.
Baca Juga : Waspada! Harimau Sumatera 'Patroli' di Jalan Perbatasan Bengkulu
"Tim juga sudah menemui pengendara mobil yang mendokumentasikan harimau melalui kamera ponsel. Foto tersebut memang diambil di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun, wilayah Bukit Resam, di Desa Padang Bano, Kecamatan Padang Bano, Kabupaten Lebong," kata Said, Rabu (23/2/2022).