Lagi, Biden Salah Ucap saat Wawancara Sebut Putin Serang Rusia Bukan Ukraina

WASHINGTON – Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menimbulkan gelombang ejekan dari sejumlah pengguna media sosial (medsos), beberapa di antaranya membuat komentar yang meremehkan sang Presiden AS (POTUS).

Wawancara Biden dengan sejarawan terkenal Amerika Heather Cox Richardson viral dan mendapat perhatian warganet baru-baru ini karena kesalahan verbal yang dibuat oleh POTUS.

Selama wawancara, yang berlangsung pada 25 Februari lalu di Ruang China Gedung Putih, Biden, lagi-lagi salah mengucapkan perang yang terjadi di Ukraina.

"Bagaimana kita sampai ke tempat di mana, Anda tahu, Putin memutuskan dia akan menyerang Rusia," katanya.

Baca juga: Biden Salah Ucap saat Pidato Kenegaraan, Keliru Sebut Orang Ukraina Jadi Iran

Beberapa saat setelah mengucapkan kata-kata ini, Biden mengoreksi dirinya sendiri dan menjelaskan bahwa dia bermaksud mengatakan "Rusia akan menyerang Ukraina".

Namun, sejumlah pengguna media sosial yang mengomentari penggalan video tersebut di Instagram, tampaknya tidak terlalu terkesan dengan ucapan Biden tersebut.

Baca juga: Imbas Perang, AS Akan Buru Orang Kaya Rusia Rebut Kapal Pesiar hingga Jet Pribadi

"Maksudku #JoeBiden tolong akhiri sandiwara ini.. jadi sekarang Putin menginvasi negaranya sendiri?" tanya seorang warganet.

"Sialan! Bisakah seseorang mengunduh pembaruan perangkat lunak pada bot ini?!!!" sindir yang lain.

"Saya hanya tidak mengerti sebagai masyarakat bagaimana kita baik-baik saja dengan memilih seseorang yang tidak akan Anda tinggalkan sendirian dengan pemanggang roti,” ujar warganet lainnya.

Namun pengguna lain berkomentar bahwa AS menyerang seperti beberapa negara Timur Tengah (Timteng) tanpa provokasi selama bertahun-tahun.

Ini bukan kesalahan verbal pertama yang baru-baru ini dibuat oleh Biden dan terkait dengan situasi saat ini di Ukraina. Sebelumnya dia juga disebut-sebut salah dalam pidatonya.

"Putin dapat mengelilingi Kiev dengan tank, tetapi dia tidak akan pernah menangkan hati dan jiwa rakyat Iran,” terang Biden selama pidato kenegaraannya baru-baru ini.

(Susi Susanti)